TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang 2020, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah banjir Jakarta saat musim hujan. Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Dudi Gardesi mengatakan setidaknya ada lima upaya yang telah dilakukan.
Lima upaya itu yaitu program Gerebek Lumpur, pengelolaan air hujan dengan drainase vertikal, pemeliharaan pompa, penanganan banjir rob melalui National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), serta pengelolaan sistem polder.
Grebek Lumpur adalah program pengerukan kali dan waduk untuk meningkatkan kapasitas salurannya dan memaksimalkan daya tampung air saat musim hujan. Menurut Dudi, pada tahun 2020 Dinas SDA sudah mengeruk 23 waduk dengan volume pengerukan 446.402,95 m3. Sedangkan untuk kali yang sudah dikeruk berjumlah 93 lokasi dengan volume pengerukan 29.967,493 m3.
“Saluran penghubung yang sudah dikeruk sebanyak 390 saluran, dengan volume pengerukan 121.002,6 m3 untuk tahun 2020," kata Dudi dalam acara Media Briefing: Siaga Banjir Jakarta yang ditayangkan secara virtual pada Kamis, 28 Januari 2021.
Sampai dengan 31 Desember 2020, Dinas SDA telah membangun 2.974 titik sumur resapan atau drainase vertikal di 777 lokasi, seperti di RPTRA, gedung pemerintah daerah, sekolah, taman kota, dan masjid. Dinas SDA, kata Dudi, juga telah menentukan lokasi prioritas pembangunan tanggul pantai dalam rangka penanganan banjir Rob melalui NCICD.